Jakarta; Suatu Malam

Menenun kata-kata, diantara desah kota

diriku menyaksikan mata-mata penuh harap

barangkali malam serupa menghabiskan waktu

tanpa kenangan;

 

Diantara sesap paruh hari, dirimu jauh tapi terasa dekat

kabar adalah harap; sementara hidup adalah tentang kita

menyesaki rindu dan kata-kata yang berubah

dalam kenang dan napas dibalik tanya

tentan

 

*Ciputat, 18 Desember 2019

Rantau dan Kampung Halaman

Pasca selesai kuliah S2 saya di Jogja, memang saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Waktu 2 tahun di Jogja sebenarnya masih kurang bagi saya. Tentu ini bukan hanya perihal kuliah semata. Tapi juga terkait hal-hal lain yang membuat saya betah di kota ini.

Merantau dalam waktu relatif lama. Memang membuat saya merindukan peristiwa dan kenangan masa lalu. Merindukan ketika di tanah rantau. Seperti halnya saya merantau di Malang dulu, selama 4 tahun lebih lamanya, hingga akhirnya dengan berat hati, saya harus meninggalkan kota kenangan ini. Rupanya waktu juga yang mengajarkan kita untuk memahami perjalanan panjang kisah manusia. Dari kota ke kota, dari tempat ke tempat, menyisakan kenangan dan peristiwa masing-masing.
 
Lanjutkan membaca “Rantau dan Kampung Halaman”

Perjalanan Proses Menulis

Saat merasa di titik kebosanan dan fase terendah saya tak kunjung menulis, ada perasaan yang membuat saya ingin menulis kembali. Menulis apa yang bisa saya tulis. Seperti saat saya bersemangat menulis.

Entah berapa lama saya mulai menulis, yang jelas sejak saya menginjak sekolah TK, bapak ibu guru saya yang mengajarkan saya menulis, juga kedua orangtua saya yang tak luput mengajari bagaimana saya menulis. Hingga saat ini, bisa dihitung berapa tahun perjalanan saya menulis. Jika dihitung dari saya TK hingga sekarang, TK 2 tahun, SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, S1 4 tahun dan S2 2 tahun, itu artinya 20 tahun saya berproses menulis.

Lanjutkan membaca “Perjalanan Proses Menulis”

Tentang Hakikat Puasa

Bulan Ramadhan datang. Setiap kali itu pula kita menyambutnya. Semua umat Islam merayakan dan meramaikannya. Para kiai, ustad, penceramah dan mubaligh memberikan ceramah kepada para jamaahnya. Lewat pengeras suara diatas mimbar. Mereka menyampaikan petuah-petuah agama.

Sebenarnya apa sebenarnya hakikat puasa? Mengapa kita diwajibkan melaksanakan ibadah puasa. Baiklah, akan saya bahas seputar persoalan ini. Sejatinya mengenai puasa, kita tak perlu merasa puasa adalah hal yang jauh dari kita. Puasa adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita. Ia sebenarnya tak jauh-jauh berada dalam keseharian kita.

Setiap hari kita melakukan puasa, saat kita minum kita juga berpuasa, tidak minum dengan porsi yang banyak, tapi secukupnya. Begitu juga dengan makan. Hingga hal-hal lain dalam kehidupan. Artinya puasa adalah menahan. Kita tak selamanya menuruti hawa nafsu kita. Tidak merasa bahwa kita harus melakukan sesuatu atas apa yang harusnya mampu kita tahan. Bahkan anggota tubuh kita juga melakukan puasa. Coba bayangkan bila alis kita tak berpuasa, gigi kita tak berpuasa, bulu mata kita tak berpuasa? Tentu akan berdampak gawat. Terus panjang dan kita akan merasakan kesulitan.

Lanjutkan membaca “Tentang Hakikat Puasa”

Puasa: Ruang ‘Privat’ Hamba dengan Tuhan-Nya

Puasa datang lagi tahun ini. Tapi, apa bedanya puasa kali ini. Masihkah puasa kita sama dengan puasa-puasa kita sebelumnya. Lalu, apa yang membuat kita berbeda? Pertanyaan ini menjadi salah satu hal yang mesti dijawab dan direnungkan.

Kehidupan mengajarkan banyak hal tentang kebijaksanaan, kesabaran dan dialektika yang tak pernah selesai. Sebelum kita masing-masing akan dipanggil Tuhan untuk kembali ke kampung halaman, akhirat. Sayangnya kita terlalu alpa terhadap segala kejadian yang terjadi di dunia ini. Manusia sering lupa pada Allah. Tetapi akan mendekat setelah mereka ditimpa masalah dan kerumitan dunia.

Sebagaimana kanjeng Nabi menganjurkan manusia untuk menjadi umat yang moderat, ummat wasathiyah. Artinya, kita diharapkan tak hanya hidup di dunia ini semata karena memang Allah menciptakan hidup kita. Tetapi ada misi tersembunyi yang Allah rencanakan.

Lanjutkan membaca “Puasa: Ruang ‘Privat’ Hamba dengan Tuhan-Nya”

Tentang Perihal Membaca

books-bookstore-book-reading-159711.jpeg

Hari-hari belakangan ini saya habiskan waktu saya hanya di kamar kos atau sekadar membaca buku-buku di perpustakaan, terlebih di perpustakaan kampus, perpustakaan kota Jogja atau di perpustakaan daerah. Memang, sebelumnya biasanya saya hanya membaca di kamar kos, dengan koleksi-koleksi buku yang saya miliki. Tetapi, karena saya ingin mencari pengalaman dan suasana baru, akhirnya saya memutuskan untuk membaca di beberapa perpus di area Jogja dan sekitarnya.

Sejujurnya membaca bukan lagi sebagai hal yang langka atau tabu lagi, sebab memang membaca butuh ketelitian dan kedisiplinan, serta pembiasaan terus menerus sehingga membaca menjadi sebuah kebutuhan. Artinya, membaca bukan hanya untuk kalangan akademisi atau intelektual semata. Semua orang tanpa terkecuali dapat membaca buku sesuka apapun. Tanpa peduli apa buku yang mereka baca.

Memang, membaca buku sebenarnya adalah aktivitas yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Tetapi, didalam kenyataannya tidak semua orang bisa mengakses buku bacaan. Karena tak semua daerah ada perpustakaannya, baik perpustakaan kota ataupun daerah.

Lanjutkan membaca “Tentang Perihal Membaca”

Timur Tengah di Tengah Pusaran Konflik

Judul                           : Gejolak Politik Timur Tengah

Penulis                         : Ahmad Sahide

Cetakan                       : I, September 2017

Penerbit                       : The Phinisi Press

Jumlah halaman           : xvi + 199 hlm

ISBN                           : 978-602-6941-21-3

IMG_20171105_185148.jpg

Membaca Timur Tengah memang tak ada habisnya, segala permasalahan dan diskursus apapun di kawasan tersebut menjadi perbincangan tak berkesudahan. Problematika yang terjadi diantara negara-negara Timur Tengah dan pertarungan politik global terus berkecamuk dan isu-isu kontemporer yang tengah bergolak rupanya membuat kawasan ini menjadi topik yang panas dan selalu menarik untuk dikaji.

Dalam buku Gejolak Politik Timur Tengah karya dosen muda, Ahmad Sahide, merupakan tulisan yang menarik untuk diperbincangkan, apalagi akademisi satu ini memang konsen di bidang kajian Timur Tengah, sehingga sangat klop apabila dianalisa perspektif penulis yang berkelahiran di Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Tak habis rasanya menyoal permasalahan di Timur Tengah, dari berbagai sisi, baik ekonomi, politik, sosial, budaya dan apa yang melekat pada kawasan Timur Tengah. Setidaknya dalam buku Gejolak Politik Timur Tengah yang ditulis oleh dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menjadi buku penting dalam menganalisa dan mengkaji isu-isu kontemporer di Timur Tengah dalam dekade tahun 2010 hingga 2016. Apalagi problematika kawasan dan intrik-intrik politik sangat terlihat bagaimana Timur Tengah merupakan “ladang” konflik yang tak kunjung usai.

Lanjutkan membaca “Timur Tengah di Tengah Pusaran Konflik”

Tentang Perjalanan “Dialektika” Hidup dan Cerita Manusia yang Tak Pernah Selesai

Barangkali dalam setiap hidup kita akan selalu dihadapkan pada segala permasalahan dan pilihan-pilihan yang membuat kita sebagai manusia biasa menjadi semacam kebingungan, entah untuk urusan apapun, perihal jodoh, pekerjaan, politik, pendidikan, pilih makanan atau lainnya. Sehingga, kita dihadapkan pada “dilema” tak berkesudahan.

Memang tak ada habisnya mempersoalkan perihal tersebut, manusia dengan segala tingkah pongahnya, mengalami proses dan “kumparan” perjuangan, hingga pada akhirnya ada berbagai “titik” dan poin penting, bahwa sejatinya manusia tak akan pernah selesai dengan mengenal dan memahami siapa dirinya.

Terlebih persoalan mendasar dalam “eksistensi” manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan apa yang telah dilekatkan dan dianugerahkan sedemikian rupa, sehingga manusia didaulat sebagai makhluk terbaik, aqsan at-taqwim, dalam bahasa agama. Menandakan bahwa secara tak sadar ada “dialektika” dan perjalanan yang menghubungkan antara kejadian dan proses yang dialami oleh manusia itu sendiri.

Lanjutkan membaca “Tentang Perjalanan “Dialektika” Hidup dan Cerita Manusia yang Tak Pernah Selesai”

Iran, Arab Saudi dan Perseteruan yang Tak Kunjung Usai

Hasil gambar untuk iran dan arab saudi memanas

Sumber: google

Pertemuan darurat tingkat menlu Liga Arab di Mesir, (19/11), merupakan salah satu pertemuan penting dalam memperbincangkan terkait permasalahan yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Hasil dari pertemuan ini merilis mengenai resolusi yang berisi kecaman keras terhadap Iran dan Hizbullah, organisasi negara-negara Arab ini menyebut bahwa rudal yang diduga dibuat oleh Iran, atas apa yang diluncurkan oleh Ansharullah (Houthi) di Yaman ke wilayah Saudi adalah ancaman besar bagi keamanan dunia Arab.

Hal ini menunjukkan bahwa Liga Arab merasa bahwa Iran adalah “ancaman” bagi stabilitas di Arab. Hizbullah dinilai menjadi “dalang” atas teroris-teroris di negara-negara Arab. Kondisi demikian menjadi alasan bagi Arab Saudi, sehingga resolusi tersebut keluar atas permintaan Riyadh melalui menlu Saudi Adel Al-Jubeir, yang mengecam bahwa Iran dan menyatakan “tidak akan diam” atas agresi yang dilakukan oleh Iran.

Jika melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini, kondisi Arab Saudi masih dibumbui oleh permasalahan internal negaranya, terutama terkait kebijakan reformasi dan “kontroversi” pangeran mahkota Arab Saudi yang melakukan berbagai keputusan yang memiliki dampak besar dalam tubuh pemerintahan Arab Saudi.

Lanjutkan membaca “Iran, Arab Saudi dan Perseteruan yang Tak Kunjung Usai”